Penyakit Ikan Arwana Dan Cara Penyembuhannya

penyakit Ikan Arwana (Scleropages formosus), merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia dengan habitat orisinil di kalimantan dan juga Papua. Ikan arwana dikenal dengan banyak sekali nama lokal mirip : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih dari 10 juta tahun.Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis,
membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan hening sehingga kalau diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang anggun. Ikan ini jug menerima julukan dragon fish alias ikan naga. Fosil ikan ini ditemukan diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan tempatnya). Arwana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, mempunyai karakteristik tubuh memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.

Habitat Ikan Arwana
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan mirip pohon engkana, putat, rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut mempunyai akar di dasar sungai dengan batang pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat mirip inilah ikan-ikan arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
Jenis-Jenis Ikan Arwana
1. Super Red

Super Red berasal dari banyak sekali tempat di Propinsi Kalimantan Barat, mirip dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang membuat lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), dan banyaknya cadangan pangan yang memadai telah mengkondisikan efek yang baik terhadap evolusi warna pada ikan yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga mengakibatkan terciptanya variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, mirip tubuh yang lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif, dan warna dasar yang lebih pekat.

Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di banyak sekali pecahan tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan terlihat berwarna merah.

Arwana merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), dan Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red atau Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dengan grade lebih rendah.

Perbedaan antara varitas merah cabe dan merah darah dijabarkan pada tabel berikut :
    Arwana Merah Cabai     Arwana Merah Darah
Tampilan Warna     Seperti merah cabe     Seperti merah darah
Bentuk fisik     Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok     lebih panjang dan lebih ramping
Lebar tubuh     relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal     menyempit secara gradual
Warna mala     Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh b agian atas kepala dan pecahan rahang bawahnya     mata lebih putih dan lebih kecil
Bentuk ekor     Seperti intan (diamond)     Seperti kipas
Warna pada usia muda     cenderung mempunyai warna dasar hijau dengan kilap metalik yan g pekat     mempunyai kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan     Lebih lambat     Lebih cepat

Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak ketika masih muda sehingga sanggup dijadikan aliran dalam membedakan kedua variteas tersebut.

Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh yaitu 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga hingga 8 tahun, gres kemudian berubah ke merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran dan perjuangan yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.

Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang umum dijumpai. Pada ketika berilmu balig cukup akal sisik tubuhnya memperlihatkan warna orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor varietas ini tidak semerah keduanya.

Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas dengan grade paling rendah. Setelah berilmu balig cukup akal warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda atau merah jambu.

2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)

Golden varietas cross back merupakan pecahan dari varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di banyak sekali tempat di Malaysia, mirip Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh lantaran itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, mirip Golden Pahang, Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut

sebagai cross back, lantaran varietas ini ketika berilmu balig cukup akal mempunyai warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya lantaran termasuk jarang ditemui.

CBG dibagi menjadi beberapa kelas menurut warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui sanggup mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.

3. Golden Red (Red Tail Golden, RTG).

Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di kawasan Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip, kedua varietas ini mempunyai keragaan yang sangat mirip. RTG muda mempunyai warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.

RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG sanggup tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan varietas yang dilindungi CITES.

CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok sanggup dilihat kalau ukuran ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh hingga ke pecahan punggung ikan ditutupi oleh ring yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).

Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

4. Arwana Hijau (Green Arwana / Golden Pino)

Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan dan warna bisa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum sanggup dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan contoh garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.

5. Banjar Merah

Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange atau kuning, dan tidak mempunyai warna merah di tubuh maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda, sehingga tidak jarang hal ini sanggup mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan ekspresi yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain sanggup dilihat pada tabel berikut :
    Banjar Merah     Arwana Merah Muda
Warna sirip     warna sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat.     merah pekat merata pada seluruh permukaan
Warna sisik     Kuning atau kehijauan     Mengkilap
Bingkai sirip dan tutup insang     Pink renta atau mirip karat, sesudah berilmu balig cukup akal menjadi jingga atau merah     Tidak ada tampilan mirip pada Banjar

Apabila ragu dalam menentukan arwana, bawalah seorang yang telah berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah disertifikasi dan mempunyai akta yang sah.

6. Arwana Irian (Jardini)

Warna yang dimiliki varietas arowana ini cukup unik. Warna dasarnya yaitu hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kunign ke emasan pada pecahan tengah sisik-sisiknya, bahkan di pecahan kepala (pipi) hingga pada sirip & ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini berasal dari australia, meski sering ditemukan di pulau Irian. Maka dari itu jenis ini juga terkadang disebut arowana Irian oleh para hobbies.
Jardini arowana sebetulnya ada dua jenis warna, yaitu w arna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang mempunyai warna dasar lebih gelap yaitu scleropqges jardini dan yang mempunyai dasar lebih terang yaitu scleropqges leichharti.

7. Araipama Gigas

Arapaima gigas merupakan ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan kerabat arwana ini, pada ketika berilmu balig cukup akal bisa mencapai panjang lebih dari 3 meter, dengan berat hingga dengan 200 kg.

Mereka termasuk dalam ikan yang bernapas dengan mengambil udara langsug dari atmosfer (obligate air breather). Oleh lantaran itu, ikan ini harus muncul ke permukaan setiap 5 – 20 menit sekali, tergantung pada ukurannya. Ikan muda, biasanya muncul dipermukaan setiap 5 menit sekali, sedangkan ikan berilmu balig cukup akal muncul setiap 18 – 20 menit sekali.

Arapaima hanya ditemukan di Amazon dan sistem sungai Essequito. Seperti halnya arwana di kita, mereka termasuk dalam daftar satwa langka yang dilindungi olah CITES, IUCN dan dilindungi dengan undang-undang di Guyana.

Di habitatnya, Arapaima merupakan sumber pakan bagi komunitas penduduk setempat. Sampai dengan bulan Desember 2001, populasi mereka diperkirakan kurang dari 850 ekor di wilayah Hutan Iwokara pada ekosistem lahan berair Rupununi.

Arapaima memilki “lidah” sepanjang kurang lebih 15 cm pada ketika berilmu balig cukup akal dan betulang, permukaannya kasar dan sering digunakan oleh penduduk setempat sabagai “amplas” atau kikir untuk menghaluskan permukaan kayu.

Pada ketika air dilingkungan ikan ini menyusut, dan kadar oksigen menurun, arapaima akan menghirup udara pribadi dari atomosfer. Dan apabila air dilingkungannya kering, ia akan menggulungkan diri membentuk bola, dan membenamkan diri dalam lubang hingga air kembali datang.

8. Silver

Arowana Brazil atau biasa disebut Arowana Silver mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Dengan bentuk tubuh yang panjang dan sirip yang panjang pula, mulai dari pecahan tengah tubuh hingga pada ujung ekor memberi kesan yang sangat anggun ketika berenang. Arowana ini sanggup tumbuh hingga 50 – 60 cm. Jenis ini berasal dari Amerika Selatan, namun ketika ini sudah sanggup di kembang biakkan di indonesia. Memang harga dari Arowana jenis ini lebih murah dari jenis Jardini. Namun kalau arowana ini sudah berukuran besar sangat indah untuk di pandang.
Belakangan tersiar kabar bahwa jenis ini sudah ada dengan warna platinum silver (warna silvernya mirip warna platinum & merata di seluruh tubuhnya).

Penyakit Arwana Yang Umum Dijumpai

Salah satu resiko membudidayakan ikan Arwana yaitu mati lantaran penyakit mirip Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dll. Di bawah ini diuraikan beberapa penyakit yang sering diderita Arwana tanda-tanda dan cara penanggulangannya.

1. Penyakit Gigit Ekor

Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan sikap yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir pulang kampung kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil kemudian akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh homogen benalu yang melekat pada ekor arwana dan mengakibatkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir pulang kampung dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.

Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang higienis (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya semoga nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terserang lagi.

2. Tutup Insang Melengkung

Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi mirip ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati lantaran penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berkembang menjadi hitam.

Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu masbodoh atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya yaitu tunjangan obat-obatan yang kelewat dosis, serangan homogen bakteri, atau lantaran air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini sanggup dijelaskan lantaran air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak tepat ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.

Untuk mencegahnya semoga menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memperlihatkan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap prima sehingga tetap layak dihuni oleh arwana.

Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya yaitu dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit beling didalam ember, dan men-supply oksigen murni pribadi kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melaksanakan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.

3. Mogok Makan

Arwana yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan mendapatkan kuliner lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah mirip ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah kuliner jenis lain contohnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila sesudah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja lantaran tahan hidup. Perlu diperhatikan semoga untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan mirip guppy. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir dan arwana bisa kembali mirip semula. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja hingga arwana mau mendapatkan makanan.

Alternatif lainnya yaitu dengan memperlihatkan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering digunakan untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini mempunyai kegunaan untuk menyembuhkan stres dan banyak sekali penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis kuliner lain.

4. Penyakit Mata Juling

Penyakit ini timbul lantaran banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak hiperbola kalau ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya mengakibatkan otot matanya bertambah panjang.

Mata yang melorot juga bisa disebabkan lantaran arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.

Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan menerima sinar matahari pribadi sambil diberi kuliner yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa kolam dari materi fiberglass atau kolam semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya yaitu dengan melaksanakan operasi kecil.

5. Dubur Ikan merah dan Membengkak

Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan hingga menerka bahwa mereka sedang birahi. Itu menerangkan bahwa arwana sedang kesulitan, yang sanggup berujung pada kematian.

Dubur arwana memerah dan infeksi lantaran disebabkan oleh tunjangan kuliner yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.

Untuk mencegahnya maka kuliner harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis kuliner hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan infeksi bisaa diobati dengan amonium sulfat.

6. Sisik Berdiri

Sisik bangun dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan lantaran oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin sanggup menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini sanggup diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.

7. Tulang Punggung Bengkok

Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama lantaran adanya serangan kuman yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga menimbulkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain yaitu lantaran kesalahan dalam memperlihatkan obat. Penyebab terakhir yaitu lantaran ukuran akuarium yang terlalu kecil.

Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium semoga arwana tidak dijangkiti kuman dan jangan memperlihatkan obat yang salah.

8. Ekor Patah

Sama mirip penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan lantaran ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan lantaran penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau ketika pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.

9. Sungut tumbuh pendek

Sungut arwana tidak tumbuh tepat dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi lantaran ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek sanggup disebabkan oleh kesalahan tunjangan obat.

Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.

10. Ekor dan Sirip Mengerut

Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.

11. Sungut Menjorok Ke Bawah

Arwana yang sehat mempunyai tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan menerangkan arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana mirip semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.

12. Mata Berkabut

Mata berkabut atau “Cloudy Eye” ditandai dengan memutihnya selaput mata ikan. Permukaan luar mata tampak dilapisi oleh lapisan tipis berwarna putih.

Secara umum tanda-tanda ini disebabkan oleh kondisi kualitas air yang memburuk, terutama sebagai akhir meningkatnya kadar amonia dalam air. Apabila tanda-tanda mata berkabut terjadi, makah hal yang harus dicurigai terlebih dahulu yaitu kondisi air. Koreksi parameter air hingga sesuai dengan keperluan ikan yang bersangkutan. Apabila tanda-tanda ini terjadi, sedangkan parameter air dalam keadaan normal, maka terdapat kemungkinan tanda-tanda tersebut disebabkan oleh hal lain.

Beberapa hal yang sanggup memicu terjadinya mata berkabut adalah:

- Infeksi sekunder, menyusul terjadinya kerusakan fisik pada mata.

- Produksi lendir berlebihan, biasanya sebagai akhir reaksi terhadap infestasi protozoa benalu (penyakit selaput lendir kulit); kualitas air yang memburuk (amonia, nitrit, dan nitrat); nilai pH yang tidak sesuai; keracunan (klor/kloramin); atau akhir tunjangan sikap pengobatan yang tidak sesuai.

- Diplostomum (fluke pada mata). Dalam masalah ini pecahan mata yang memutih yaitu lensanya, bukan permukaan luar mata.

- Infeksti kuman eksternal

- Kekurangan vitamin, khususnya vitamin A, B, dan C.

Gejala mata berkabut bisa juga disertai dengan Exophtahlmia (Pop Eye/Mata menonjol), malaise, atau iritasi.

Perawatan dan pemulihan mata berkabut hendaknya mengacu pada penyebab yang menimbulkannya. Oleh lantaran itu, carilah dan coba indentifikasi dengan seksama kemungkinan penyebabnya sebelum melaksanakan tindakan pemulihan.

Tips Merawat Arwana Dalam Akuarium

1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.

- Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara yaitu menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator dikatakan baik, kalau arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.

- Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diharapkan terutama pada waktu suhu air akuarium turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di kawasan dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.

- Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter meliputi ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.

- Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan hingga sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80×40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.

2. Rajin melaksanakan perawatan akuarium
Mau tak mau kalau Anda terlanjur menyayangi ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melaksanakan perawatan. Sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.

Pemberian makanan
Menu utama arwana dalam akuarium yaitu kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan kuliner lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.

Pengontrolan & pergantian air
Setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan pH air. Adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat Celcius. Andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. Sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Andaikata pH terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan Malachite green, déngan frekuensi 3 ahad sekali.
Dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda memakai air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu semoga kandungan khlor mengendap, dan sesudah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.

3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium yaitu replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh lantaran itu, perlu penataan interior dalam akuarium. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesegaran yang harmonis.

Tanaman air
Mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tumbuhan air, maka kita pun siap menyediakan tumbuhan dimaksud. Ada beberapa jenis tumbuhan air yang sanggup dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.

Pasir batuan
Pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. Sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. Di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. Ukuran kerikil idéal berdia meter 3 mm. Batuan tersebut mempunyai banyak sekali corak dan warna yang bermacam-macam namun tetap indah.
Buat lebih berguna, kongsi:
close